February 04, 2020

Tips dan Trik Memulai MPASI

SETELAH bayi berumur 6 bulan, pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Aktivitas bayi yang mulai banyak, membuatnya membutuhkan asupan makanan yang cukup agar si kecil dapat beraktivitas dengan baik. Pada umur 6 bulan, berat badan bayi yang normal sudah mencapai 2—3 kali berat badan saat lahir. 

Cepatnya pertumbuhan bayi perlu diikuti dengan pemberian kalori dan gizi yang cukup. Selain ASI, bayi berumur 6 bulan juga sudah perlu diberi MPASI yang disesuaikan dengan kemampuan lambung bayi untuk mencerna makanan. Pemberian MPASI plus ASI hingga bayi berumur 2 tahun sangatlah penting bagi bayi. 

Mengajari bayi untuk makan sebenarnya lebih kepada mengenalkan berbagai tekstur makanan secara bertahap. Saat bayi mulai mengenal makanan padat, bayi akan belajar menggerakkan makanan dengan lidahnya dari depan kebelakang, lalu kemudian menelannya. Itulah sebabnya makanan tambahan yang pertama kali diberikan kepada bayi harus berupa makanan yang sangat halus. 

Selain mengenalkan tekstur makanan, bayi juga dikenalkan dengan berbagai rasa baru pada makanan. Di awal pemberian makanan tambahan, bayi harus dibiasakan dengan rasa selain susu. Umumnya, bayi dilahirkan dengan menyukai rasa manis. Oleh karena itu, cobalah berikan bayi Anda beragam sayuran, seperti wortel, brokoli, lobak, kentang, labu, kacang polong, dan ubi, serta buah-buahan, seperti pir, apel, aprikot, dan pisang.

Sebelum memberikan makanan padat pertama untuk bayi, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini: 

  1. Berikan MPASI secara hati-hati dan bertahap. Mulailah memberikan makanan dari bentuk yang encer, kemudian ke makanan yang lebih kental. Awali dengan bubur susu, setelah itu jus buah, dilanjutkan dengan tim saring, kemudian tim cincang. Lalu, berikan si kecil makanan lain yang lebih padat.
  2. Perkenalkan makanan satu per satu. Jangan dulu mencampur dua atau lebih makanan dalam sekali penyajian, tetapi berikan dulu satu jenis bahan makanan selama tiga sampai empathari berturut-turut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah bayialergi terhadap bahan makanan tersebut, apalagi jika ada riwayat alergi makanan pada orangtua atau anggota keluarga yang lain. Di samping itu, jika pemberian berbagai jenis makanan diberikan secara bersamaan, memori rasa tiap jenis makanan tidak akan terlatih. Kelak, si kecil akan sulit mengonsumsi makanan yang beranekaragam. Setelah bayi mulai terlatih, kita boleh mencampur aneka macam MPASI tersebut.
  3. Mulailah dengan memberikan sereal berbahan dasar beras karena kemungkinan alerginya paling kecil. Kemudian, berikan sayur dan buah-buahan. Usahakan memberi sayuran terlebih dahulu, lalu buah karena jika anak sudah mengenal dan menyukai rasa manis buah, anak akan cenderung menolak ketika diberi sayuran yang biasanya agak langu. 
  4. Sebaiknya tidak diberikan terlebih dulu makanan yang memiliki kemungkinan alergi, misalnya protein hewani. 
  5. Jangan terlalu dipaksajika bayi tidak ingin memakan makanannya. Cara kita memberikan makanan kepada bayi memengaruhi perkembangan emosional dan kejiwaannya. Hendaknya kita memberikan makanan saat bayi benar-benar lapar. 
  6. Jika bayi menyukai makanan tertentu, jangan berikan makanan tersebut secara terus menerus. Berikan sebagai variasi sehari sekali, meskipun makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang baik. Jika kita ikuti kemauan bayi, dikhawatirkan pemberian makanan yang sama secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan. Di samping itu, bayi akan menjadi pemilih makanan dan tidak mengenal variasi makanan yang lain.
  7. Jika bayi menolak makanan tertentu, ganti dengan makanan lain dengan tetap memerhatikan keanekaragaman jenis bahan makanan. Jika sudah berjalan beberapa lama, coba lagi berikan makanan yang ditolak tersebut dengan hati-hati. Jika bayi tetap tidak mau, ganti makanan tersebut dengan makanan lain dengan kandungan gizi yang sama atau mendekati.
  8. Jika si kecil sudah menutup mulutnya rapat-rapat atau memalingkan wajahnya dari sendok, itu pertanda bayi sudah kenyang, sebaiknya kita berhenti menyuapi bayi dan tidak memaksanya makan.
  9. Mommy perlu bersabar dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Biasakan anak untuk duduk dengan tenang sambil menikmati makanannya. 
  10. Jika anak sulit makan, cari tahu sebabnya dan segera atasi. Jangan sepelekan kesulitan makannya karena bisa menyebabkan asupan gizi menjadi kurang, yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. 
  11. Berikan MPASI dengan menyuapinya menggunakan sendok. Jangan menggunakan botol susu karena bisa mendorong bayi jadi makan berlebihan dan menyebabkan bayi tersedak. 
  12. Jangan menambahkan garam pada makanan bayi karena ginjal bayi belum siap menerima dan mengolah garam. Jangan pula menambahkan penyedap rasa (MSG/monosodium glutamat) pada makanan bayi. 
  13. Usahakan tidak menambahkan gula ke dalam makanan bayi. Jika terpaksa, pilihlah jenis gula fruktosa dibandingkan dengan gula sukrosa. Fruktosa merupakan gula sederhana yang secara alami terdapat di dalam buah. 
  14. Jangan lupa untuk selalu mencuci peralatan makan bayi dan bahan-bahan makanan (sayur, buah, dan lain-lain) yang akan diberikan kepada bayi.

No comments:

Cegah Corona, Intip Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer di Rumah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan dua WNI positif virus corona pada Senin, 2 Maret 2020. Hal tersebut sekaligus menand...