March 04, 2020

Cegah Corona, Intip Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer di Rumah




Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan dua WNI positif virus corona pada Senin, 2 Maret 2020. Hal tersebut sekaligus menandai kasus pertama COVID-19 di Indonesia.
Bersamaan dengan itu, imbauan pencegahan infeksi virus tersebut kian banyak diserukan, satu di antaranya penggunaan hand sanitizer. Jika stok di pasaran kian menipis, Anda bisa membuat hand sanitizer sendiri di rumah.
Ada beberapa bahan yang Anda perlukan untuk membuat hand sanitizer sebagai upaya pencegahan virus corona. Simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari Oregon Live, Selasa (3/3/2020).

Bahan-Bahan:
2/3 cup Isopropil alkohol 91%
1/3 cup gel lidah buaya
Minyak esensial sesuai keinginan (opsional)
Mangkuk kecil atau besar
Sendok
Wadah kosong, seperti wadah 3 ons dari travel toiletries kit
Selotip kecil untuk memberi label hand sanitizer



Langkah-langkah Pembuatan:

1. Aduk Isopropil alkohol dan gel lidah buaya di dalam mangkuk hingga tercampur rata.
2. Tambahkan 8--10 tetes minyak esensial (opsional). Aduk hingga rata.
3. Tuang hand sanitizer buatan sendiri ke wadah yang kosong.
4. Tulis "hand sanitizer" pada selotip dan tempel pada botol.

Cara Membuat Masker Sendiri untuk Cegah Corona

Jakarta - Temuan pemerintah terkait dua warga Indonesia positif terjangkit virus corona membuat geger publik. Namun, masyarakat diingatkan untuk menggunakan masker sebagai langkah antisipasi penyebaran virus tersebut. 
Sekarang ini, ketika virus corona mulai merebak ke berbagai negara, harga masker kesehatan melonjak naik. Meski demikian, tak perlu khawatir, Tagar akan memberikan cara membuat masker sederhana tanpa harus mengeluarkan isi kantong. 

Tidak usah sangsi, kalo tidak ada masker pake ini aja.
Seperti yang telah berhasil dirangkum dari akun YouTube Berbagi Itu Indah, dalam video berdurasi 1 menit 9 detik itu seorang wanita di sebuah toko tengah memperlihatkan aksinya merubah tisu basah menjadi masker penutup wajah.
Virus coronaTips alternatif pencegahan Virus corona menggunakan tisu basah anti septik. (Foto: YouTube/Berbagi Itu Indah)

Mungkin, langkah tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu langkah tips mencegah terjangkit virus corona di tengah masker yang langka serta mahal.
Langkahnya seperti berikut:
Menggantikan masker dengan tisu basah suatu alternatif sederhana dan murah. Caranya sangat mudah, hanya cukup menyediakan tisu basah yang antiseptik, seperti Detol saja. Lalu ambil sehelai dan lipat dengan membagi dua sisi sama rata.
Kemudian bagian pinggir tisu yang dilipat tadi, digunting sedikit dan diberi lobang agar bisa disangkutkan ke telinga. Selanjutnya, buka lipatan sebelumnya. Setelah itu, masker pun jadi dan siap dengan lobang kiri dan kanan untuk dikaitkan ke telinga.
Kalau masih ragu dengan sehelai tisu, bisa ditambahkan menjadi dua helai.
"Tidak usah sangsi, kalo tidak ada masker pake ini aja," kata wanita yang mengenakan celana pendek berwarna hijau itu dalam video yang diunggah pada Minggu, 1 Maret 2020.
Virus coronaTips alternatif pencegahan kehabisan masker menangkal Virus corona. (Foto: YouTube/Berbagi Itu Indah)
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan ada dua orang warga Depok diduga terinfeksi virus Corona.
"Rumahnya di daerah dekat Depok. Keduanya merupakan ibu dan anak. " ujar Menkes Terawan, Senin, Maret 2020.
Sang ibu, kata Terawan, berumur 64 tahun dan anaknya 31 tahun. Dia mengatakan sudah melakukan prosedur untuk penanganan orang terduga kena virus corona itu. 
"Kita sudah cek, kita bawa. Sudah melakukan isolasi rumah. Sesuai prosedur kita lakukan, menjaga rumahnya. Jadi sudah terdeteksi dari 1 Maret kita lakukan, begitu dengar berita, kita lakukan penelusuran, kita lakukan pemeriksaan," ucap Terawan.
Terawan menjelaskan, kedua orang itu melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang yang sebelumnya positif terjangkit virus corona.
"Karena ini kan kontak langsung, ini kan kita cek. Kalau enggak close kontak, itu berbeda. Kita mengacu pada epidologis, mana yang paling memungkinkan," kata Terawan.

Semua tentang Virus Corona

Virus Corona atau 2019 Novel Coronavirus adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara.
Virus Corona - Alodokter
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari Cina atau negara lain yang positif terinfeksi. Orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona harus segera dirujuk ke IGD rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan yang tepat.

Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti MERS, SARS, dan pneumonia.
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
  • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Diagnosis Virus Corona

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke wilayah endemik virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
  • Uji sampel darah
  • Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
  • Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier(pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk mencegah penyebaran virus.
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar cairan tubuh.

Komplikasi Virus Corona

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:
  • Pneumonia
  • Infeksi sekunder pada organ lain
  • Gagal ginjal
  • Acute cardiac injury
  • Acute respiratory distress syndrome
  • Kematian

Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
  • Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus Corona.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau keramaian.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
  • Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
  • Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
  • Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
  • Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
  • Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
  • Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
  • Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  • Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu buang tisu ke tempat sampah.

Tips untuk Mencegah Anak Terkena Virus Corona - COVID 19


Virus corona atau COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang kini telah menyebar ke 65 negara termasuk Indonesia mau tidak mau membuat orang tua khawatir. Bagaimana jika anak-anak tertular? Bagaimana cara melindungi anak dari bahaya Virus Corona, apalagi pada balita yang gemar eksplorasi namun belum paham cara menjaga diri?

Dalam situs resminya, UNICEF menyatakan bahwa virus corona bisa menginfeksi siapa saja tanpa pandang usia. Meski pun demikian, tidak banyak kasus Virus Corona yang ditemukan pada anak. Pada orang tua dan mereka yang telah memiliki riwayat penyakit sebelumnya, Virus Corona dapat sangat berbahaya.


Bisakah mencegah anak tertular Virus Corona?

Virus corona tidak akan berhasil menginfeksi tubuh yang sehat. Karena itu, menjaga kondisi tubuh anak dan Anda sebagai orang tua adalah hal utama yang harus dilakukan misalnya dengan makan makanan bergizi, aktivitas fisik memadai, dan istirahat yang cukup.

Ada kalanya sedang sakit atau sedang susah makan sehingga Anda khawatir virus akan mudah masuk ke tubuhnya. Karena itu, beberapa langkah yang disarankan oleh UNICEF berikut ini bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan yang lebih optimal, baik untuk Anda maupun anak anda:

Mencuci tangan dengan sabun secara rutin atau menggunakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.Bagi anak, mencuci tangan secara rutin setiap habis bermain di luar rumah atau setiap sebelum makan tentu membutuhkan kesabaran. Apalagi, jika cuci tangan dilakukan selama 20 detik seperti dengan panduan dari CDC (Pusat Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit di AS). 
  • Menjelaskan tentang Virus Corona menggunakan cerita dengan tokoh, boneka, dan gambar 
  • Menggunakan infografis dengan ilustrasi khas anak yang banyak diperoleh di internet
  • Menyanyikan lagu favorit anak selama 20 detik saat mencuci tangan
  • Memberi apresiasi anak jika rajin mencuci tangan
  • Jangan lupa, terapkan hal yang sama pada diri Anda karena anak adalah peniru ulung. Jadi, temani anak saat mencuci tangan, jika perlu lakukan bersama-sama dengan suasana menyenangkanTutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dengan siku bagian dalam
Mencuci tangan dengan sabun secara rutin atau menggunakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.Bagi anak, mencuci tangan secara rutin setiap habis bermain di luar rumah atau setiap sebelum makan tentu membutuhkan kesabaran. Apalagi, jika cuci tangan dilakukan selama 20 detik seperti dengan panduan dari CDC (Pusat Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit di AS). 

Sama seperti kebiasaan mencuci tangan, membiasakan anak untuk melakukan prosedur hygiene saat sedang batuk pilek membutuhkan proses. Batuk tanpa ditutup atau ingus yang diseka dengan tangan bukan hal langka pada anak-anak. 
  • Sesuaikan ekspektasi dengan usia dan pemahaman anak, agar Anda tidak terjebak emosi jika anak masih belum mampu mengikuti prosedur.
  • Jika anak sedang batuk pilek, beri pemahaman untuk tidak bepergian ke tempat umum termasuk pergi ke sekolah agar tidak membuat orang lain menjadi sakit juga. 
  • Gunakan lagu yang menunjukkan gerakan menutup bersin dengan siku. Lagu ini bisa Anda buat sendiri beserta gerakannya. Butuh inspirasi? Anda bisa mencarinya di YouTube dengan kata kunci “etika batuk tiktok”. Gerak dan lagu ini juga bisa diterapkan untuk menunjukkan cara mencuci tangan dengan benar.

Menghindari interaksi dengan orang yang sedang batuk pilek


Tidak semua orang yang sedang batuk pilek memiliki kesadaran untuk membatasi interaksi dengan orang yang sehat. Banyak juga yang terpaksa beraktivitas karena tuntutan pekerjaan. Orang tua saja terkadang merasa sungkan untuk menjaga jarak dengan rekan yang sakit, apalagi anak, yang bermain dengan temannya tanpa melihat kondisi kesehatannya. 

  • Menjelaskan alasan mengapa anak tidak boleh terlalu dekat dengan orang yang sedang batuk pilek dengan konsep sebab akibat. Misal, jika tertular maka anak sakit, tidak bisa melakukan aktivitas yang ia sukai, bepergian ke tempat kesukaannya, atau makan makanan favoritnya.
  • Mencontohkan cara menjaga jarak yang sopan. Misal: “Besok kita main bareng kalau kamu sudah sembuh ya!”
  • Tidak memaksa anak untuk mencium tangan orang dewasa yang sedang sakit, meski itu kakek nenek maupun guru. Untuk ini, Anda bisa membantu anak untuk menolak seperti, “Maaf ya Oma, adek nggak cium tangan dulu. Kasihan adek kalau sakit pilek susah makan dan rewel..” 
  •  Jika Anda yang terkena batuk pilek, gunakan masker untuk mencegah penularan pada anak serta membatasi interaksi fisik dengan anak seperti mencium atau memeluk. Cuci tangan selalu sebelum menyiapkan makanan dan setelah menyeka ingus agar virus tidak tertinggal di benda yang digunakan bersama.

Jika anak menunjukkan gejala infeksi Virus Corona

Meskipun upaya pencegahan telah dilakukan, periksakan diri ke dokter jika Anda maupun Ananda menunjukkan gejala infeksi virus corona seperti batuk, demam, dan sesak nafas.

Puree Oat Saus Pepaya dan Pisang

Bahan-bahan yang harus disediakan:
  • 2 sdm oat
  • 3 potong pepaya
  • 2 buah pisang manis
  • air putih secukupnya
Cara membuat:
  • Cuci bahan-bahan yang dibutuhkan.
  • Potong-potong pepaya menjadi bentuk bulan sabit kemudian hancurkan hingga lembut. Saring dan sisihkan.
  • Hancurkan juga pisang dan saring.
  • Masak oat dengan air, aduk sampai mendidih dan lunak.
  • Tuang puree pisang dan pepaya ke atas oat.
  • Aduk rata dan sajikan.

Cegah Corona, Intip Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer di Rumah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan dua WNI positif virus corona pada Senin, 2 Maret 2020. Hal tersebut sekaligus menand...