FREKUENSI pemberian makan dan jumlah takaran makanan dalam MPASI harus disesuaikan dengan kemampuan lambung bayi dalam menerima makanan. Lambung bayi yang masih kecil membuatnya hanya memakan makanan dalam porsi yang sedikit dan bertahap. Usahakan dalam makanan bayi mengandung kalori yang cukup yaitu sekitar 0,8 kcal/gram. WHO sebagai badan kesehatan dunia memberikan panduan pemberian makan bagi bayi, meliputi frekuensi pemberian makan dan jumlah takarannya.
Pada awal pemberian MPASI, berikan bayi makanan utama secara bertahap sebanyak 2—3 kali sehari. Jumlah takaran yang diberikan sekitar 2—3 sendok makan per kali pemberian. Lalu, pada usia 6—8 bulan, frekuensi makanan utama diberikan sebanyak 3 kali, ditambah dengan camilan seperti biskuit dan buah matang sebanyak 1—2 kali sehari. Jumlah takarannya dinaikkan bertahap dari 2—3 sendok makan menjadi setengah cangkir atau mangkuk (125 ml).
Selanjutnya, pada usia 9—11 bulan, frekuensi makanan utama diberikan 3—4 kali dan berikan camilan sebanyak 1—2 kali sehari. Jumlah takarannya dinaikkan secara bertahap. Begitu pula pada bayi usia 12—24 bulan, berikan makanan utama sebanyak 3—4 kali dalam sehari dan 1—2 kali camilan tambahan. Untuk usia 12—24 bulan, berikan jumlah takaran makanan MPASI menjadi ¾ sampai dengan satu cangkir atau mangkuk (175—250 ml).
Perlu diperhatikan, umumnya, bayiyang belum memasuki usia 12 bulan tidak memedulikan rasa makanan yang dibuat. Oleh karena itu, sebaiknya Mommy menghindari penggunaan garam dan gula yang berlebihan. Hal ini dikarenakan ginjal bayi belum dapat memproses garam, dan gula dapat menyebabkan diabetes serta kegemukan. Hal ini tentunya kurang baik untuk tumbuh kembang bayi.
No comments:
Post a Comment